Penulis : Zulkarnain
|
Editor : Nurfadillah

JAKARTA TRENNEWS.ID – Sebuah negara baru telah terbentuk, negara baru itu terletak di wilayah Bir Tawil berbatasan langsung dengan negara Mesir dan Sudan. Sebelum negara ini di deklarasikan di forum permanen tahunan yang ke 2 didepan Majelis Konstitutif Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di New York. Negara baru ini awalnya sebagai wilayah Tera Nuilus atau yang kita kenal tanah tak bertuan.

Kingdom of Kush nama negara baru ini, negara yang di deklarasikan di depan Majelis Konstitutif PBB di deklarasikan pada 1 Juli 2023 oleh Yang Mulia Dr. Delois Bakeley.

Deklarasi negara baru itu menegaskan kembali atas pernah dikibarkan nya bendera pada tanggal 13 Juni 1993 lalu. Sebagai penetapan awal wilayah Yurisdiksi Kingdom Of Kush seluas 2050 km sebagai wilayah Bir Tawil.

Yang mulia Queen Mother Delois Bakeley yang dipilih Majelis Konstitutif PBB sebagai Ibu Suri menyatakan, Kingdom Of Kush sebagai negara baru akan mampu mensejahterakan masyarakat dunia 1,6 miliar. Merupakan keturunan Afrika di seluruh dunia, termasuk masyarakat dunia yang lainnya.

Kingdom Of Kush meskipun sebuah negara baru, namun akan memiliki kota-kota yang modern (a City State). Dimana kota-kota itu akan diisi oleh penduduk yang terdiri dari orang-orang di seluruh belahan dunia. Beragam dari etnis, bangsa dan agama.

Prioritas awal negara Kingdom Of Kush adalah di bidang pendidikan dan pemberdayaan tekhnologi mutakhir untuk membangun generasi penerus berkualitas dimasa akan datang. Bahkan lebih kongkrit lagi negara yang baru berdiri ini akan terlibat membantu dan berkontribusi pada kemakmuran ekonomi, lapangan pekerjaan dan stabilitas keamanan di seluruh dunia.

Lambang Negara Kingdom of Kush

Dengan berdaulat nya Kingdom Of Kush sebagai sebuah negara, maka diaspora Afrika memiliki “hak untuk kembali” ketempat yang disebut sebagai rumahnya.

Komitmen tersebut merupakan bagian dari upaya untuk mendukung Resolusi PBB 194 (III) dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (10 Desember 1948, pasal 13 (12) “Setiap orang berhak meninggalkan negara manapun, termasuk negaranya sendiri, dan untuk kembali ke negaranya.

Queen Mother Delois Bakeley juga mengungkapkan, bahwa negara baru Kingdom Of Kush berkomitmen di langkah awalnya dengan menempatkan instrumen dengan menempatkan pengguna lahan yang mengikat secara hukum sesuai dengan inisiatif PBB dan Uni Afrika (AU) dikarenakan Kingdom Of Kush telah mendapat dukungan politik dan ekonomi yang luas dari benua Afrika dan negara di seluruh dunia.

Negara Kingdom Of Kush juga berkomitmen pada prinsip-prinsip piagam PBB dan berharap dapat bekerjasama dengan pemerintah, organisasi Internasional, masyarakat sipil dalam menciptakan dan membawa kemakmuran bagi masyarakat benua Afrika dan masyarakat di seluruh dunia pada umumnya.

Selain itu, Kingdom Of Kush berkomitmen pada prinsip-prinsip perdamaian, kesetaraan dan keadilan, sebagaimana yang digariskan dalam piagam PBB. Membangun masyarakat yang demokratis dan inklusif, dimana setiap warga negara tanpa memandang ras, agama, jenis kelamin atau status sosial ekonomi. Menikmati hak-hak dasar konstitusi Kingdom Of Kush.

Queen Mother Delois Bakeley menyampaikan ungkapan terimakasih kepada negara-negara yang telah bersedia menyatakan kesediaannya dan mendukung sepenuhnya Kingdom Of Kush sebagai negara baru yang berdaulat dan merdeka. Untuk itu Kingdom Of Kush berencana berinvestasi bidang pendidikan, perawatan kesehatan, pertanian yang berkelanjutan. Dibidang teknologi diperuntukkan bagi negara-negara di wilayah-wilayah bertetangga dengan Kingdom Of Kush.

Dalam melaksanakan deklarasi kemerdekaan Kingdom Of Kush merupakan langkah keberanian yang bermartabat, dengan mengikrarkan hidup, kekayaan dan kehormatan suci dalam rangka mewujudkan bangsa berdaulat dan bermartabat.

Kingdom Of Kush, sebuah nama yang berakar dari kerajaan kuno, menggaungkan keagungan peradaban kushite, termasuk menghormati kekayaan masa lalunya yang lama hilang.

Kingdom Of Kush mengundang dan menantikan untuk menjalin hubungan deplomatik dengan semua negara yang tentu saja menghormati kedaulatannya dan bersedia bekerjasama untuk dunia yang lebih aman, adil dan stabil, Together we Prospert.