Penulis : Zulkarnain
|
Editor : Nurfadillah

Metrosultra.id, Kendari – Sebuah kejadian tragis mengguncang Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat seorang siswi SMP berinisial AR (16) menjadi korban kekerasan yang disinyalir dipicu oleh masalah asmara dengan seorang laki-laki. Insiden ini tidak hanya menyentakkan warga sekitar, tetapi juga menyoroti masalah kekerasan di kalangan remaja yang semakin mengkhawatirkan. Jumat, 22 Maret 2024.

Kejadian mengerikan tersebut terjadi di sebuah gudang kosong di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Nambo, Kendari, pada Selasa (19/3) sekitar pukul 12.30 Wita. Menurut keterangan nenek korban, Ruha (52), konflik tersebut bermula dari perdebatan yang terjadi melalui pesan WhatsApp, yang diduga terkait dengan urusan asmara antara AR dan seorang laki-laki.

“Mereka bertengkar di pesan WA, sepertinya soal laki-laki,” ujar Ruha kepada detikcom dalam wawancara pada Kamis (21/3/2024).

Dilansir dari keterangan Ruha, AR pertama kali dipanggil oleh salah satu temannya dengan alasan ada urusan penting. Namun, AR yang sedang beristirahat di rumah karena sakit, enggan keluar. Namun, beberapa waktu kemudian, temannya datang kembali dengan alasan bahwa ada yang ingin dibicarakan di depan rumah. Tanpa curiga, AR keluar bersama temannya tersebut.

Namun, kenyataannya sangat jauh dari yang diharapkan. AR dibawa ke sebuah gudang kosong di lantai dua dan diserang secara brutal oleh dua orang temannya. Akibat kekerasan yang dialaminya, AR akhirnya pingsan.

“Dia dibawa di gudang di lantai dua, baru dia dipukul begitu,” ungkap Ruha, menambahkan bahwa cucunya itu awalnya sedang berada di rumah dan sedang beristirahat.

Peristiwa ini mencuatkan keprihatinan yang mendalam terhadap maraknya kekerasan di kalangan remaja, terutama yang terkait dengan masalah asmara. Kondisi ini menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih serius dalam mengedukasi remaja tentang pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan menjauhi tindakan kekerasan dalam menyelesaikan perbedaan.

Kepolisian setempat diharapkan dapat bertindak tegas dalam menangani kasus ini dan memastikan bahwa pelaku kekerasan menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku. Selain itu, pendekatan preventif juga perlu ditingkatkan untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang.

Kita semua berharap agar AR dapat pulih sepenuhnya dari trauma yang dialaminya dan mendapatkan keadilan atas kekerasan yang menimpanya. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap perlindungan dan kesejahteraan remaja, serta upaya pencegahan terhadap kekerasan di kalangan mereka.

Polisi Sedang Selidiki Kasus Kekerasan terhadap Siswi SMP

Kasus kekerasan terhadap siswi SMP di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang mencengangkan masyarakat, kini sedang ditangani secara serius oleh pihak berwajib. AKP Fitrayadi, Kasat Reskrim Polresta Kendari, membenarkan adanya laporan dari korban terkait insiden tersebut. Saat ini, polisi sedang melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kasus ini.

“Iya, benar sudah ada laporannya. Pasti dilakukan proses hukum jika terbukti,” ungkap AKP Fitrayadi.

Pernyataan dari Kasat Reskrim ini menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak menganggap enteng kasus kekerasan yang menimpa siswi SMP tersebut. Dengan adanya laporan resmi dari korban, polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menegakkan keadilan bagi korban serta menindak pelaku kekerasan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Proses penyelidikan yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya terkait dengan insiden tersebut. Langkah-langkah investigasi yang dilakukan akan melibatkan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan dari saksi-saksi yang relevan.

Kepastian dari pihak kepolisian untuk mengambil tindakan hukum jika pelaku terbukti bersalah memberikan harapan kepada masyarakat bahwa kasus kekerasan ini akan ditangani dengan serius. Tindakan tegas terhadap pelaku juga diharapkan dapat memberikan efek jera bagi siapa pun yang berpotensi melakukan tindakan kekerasan serupa di masa mendatang.

Dalam proses ini, peran serta dari masyarakat dalam memberikan informasi yang relevan kepada pihak kepolisian juga sangat diharapkan. Kerjasama antara polisi dan masyarakat sangat penting dalam menyelesaikan kasus-kasus kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua orang.

Kita semua berharap agar proses penyelidikan ini dapat berjalan dengan lancar dan adil, serta dapat memberikan keadilan bagi korban kekerasan. Semoga kasus ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghindari tindakan kekerasan dalam menyelesaikan konflik, serta mendorong terciptanya lingkungan yang lebih aman dan harmonis bagi semua.(**)