RUMBIA, METROSULTRA.ID | Pada era globalisasi ini, berbagai sektor di suatu daerah dapat terpengaruh oleh kebijakan impor dan ekspor yang diterapkan oleh pemerintah. Salah satu sektor yang turut merasakan dampaknya adalah sektor peternakan. Hal ini tidak hanya terjadi di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat daerah. salah satunya di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Edy Suharmanto selaku Penjabat (Pj) Bupti Bombana mengungkapkan keprihatinannya terkait menurunnya daya beli hewan ternak lokal yang dipicu oleh adanya impor ternak.
Pria kelahiran Bima Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menjelaskan bahwa hewan ternak asal Bombana, seperti sapi dan kambing, mengalami penurunan daya beli yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh hadirnya ternak impor yang cenderung lebih banyak sehinggah berpengaruh pada daya beli ternak di Bombana menurun.
“Tantangan yang dihadapi oleh kami ada produk (hewan ternak) yang masuk dari luar daerah, harganya mungkin sama, tapi ketersediaan produk dari luar daerah juga melimpah, imbasnya produk dari teman-teman kelompok ternak ini tidak sepenuhnya laku,” ungkap Edy dalam forum pertemuannya dengan Gabungan Kelompok Ternak Padang Penggembalaan di Desa Tinabite, Kecamatan Lantari Jaya belum lama ini. (13/1).
Penurunan daya beli hewan ternak lokal berdampak negatif pada ekonomi lokal, mengingat peternakan merupakan salah satu sektor ekonomi di Bombana. Bukan hanya peternak, tetapi juga para pelaku usaha yang terlibat dalam rantai distribusi ternak mengalami dampak serupa.
Pj Bupati Edy Suharmanto menyatakan bahwa pihaknya tbakal berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan meningkatkan kualitas ternak lokal, sehingga dapat bersaing baik dari segi kualitas maupun harga. Upaya ini diharapkan dapat memberikan daya saing yang lebih baik bagi peternak lokal.
Meskipun kondisi saat ini menunjukkan adanya tantangan bagi peternak lokal di Bombana, diharapkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama dengan dukungan masyarakat dapat memberikan solusi yang berkelanjutan. Keberlanjutan sektor peternakan lokal bukan hanya penting untuk kesejahteraan peternak, tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan ekonomi daerah secara keseluruhan.
“Insya Allah selama saya masih dipercaya di sini, saya akan berusaha maksimal. Saya bersama pak Sekda, Forkopimda dan seluruh teman-teman OPD, apa yang menjadi harapan teman-teman peternak itu menjadi harapan pemerintah daerah juga,” ujarnya.
Dengan berbagai usaha dan dukungan yang terkoordinasi, diharapkan masalah daya beli hewan ternak lokal dapat diatasi, dan peternak di Bombana dapat kembali berkembang serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah mereka.