Metrosultra.id, Rumbia – Pulau Kabaena, yang terletak di wilayah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, adalah salah satu daerah terpencil di Indonesia. Meskipun memiliki potensi sumber daya yang besar, keterbatasan akses internet menjadi kendala utama dalam mengoptimalkan pengembangan pendidikan dan perkembangan masyarakat setempat.
Program instalasi jaringan internet ini sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mengatasi krisisnya jaringan internet di daerah pedalaman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bombana mengatakan Pemerinta Kabupaten Bombana bakal segera melakukan memasang penguat jaringan Bakti kebelasan sekolah di Pulau Kabaena, lewat program instalasi batch verry small aperture terminal (VSAT) remot terminal ground segment (RTGS) Huges Network Sistem (HNS) akses internet tahun 2023.
“Dalam rangka Utilisasi Satria-1 oleh badan Aksesibilitas telekomokasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian dan Informatika Kabupaten Bombana akan segera dilaksanakan oleh mitra penyedia dan pelaksanaan Instalasi yang dimaksud dibeberapa sekolah,” ujar Man Arfa lewat surat pemberitahuan Sekretariat Daerah Kabupaten Bombana nomor 047/3809-1 desember 2023.
Menurut Sekda Man Arfa terdapat 15 sekolah yang bakal dipasangkan instalasi internet, diantaranya Sekolah dasar (SD) Negeri 15 desa Tirongkotua, SD Negeri 01 kelurahan Teomokole, SD Negeri 113 desa Rahadopi kecamatan Kabaena. Kemudian SD Negeri 118 desa Baliara kepulauan kecamatan Kabaena barat.
Kemudian di kecamatan Kabaena selatan yakni SD Negeri 20 desa Batuawu, SD 44 desa Langkema, SD Negeri 30 Pongkalaero, dan SD Negeri 40 Pu’ununu. serta di kecamatan Kabaena tengah yaitu SD Negeri 25 ulungkura dan SD Negeri 63 Tangkeno.
Sementara di kecamatan Kabaena timur yakni, SD Negeri 10 Wumbuboro, SD Negeri 132 bungi-bungi, SD Negeri 01 Balo serta SD 117 Wumbulasa kecamatan Kabaena utara, dan yang terakhir SD SMP (Satu atap) Negeri 02 kecamatan Kabaena tengah.
Pemasangan penguat jaringan Bakti di sekolah-sekolah di Pulau Kabaena tentu diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat signifikan, seperti Siswa dan tenaga pendidik akan mendapatkan akses internet yang lebih baik, memungkinkan mereka untuk mengakses sumber daya pendidikan online, berkomunikasi secara efektif, dan mendapatkan manfaat dari teknologi dalam proses pembelajaran.
Ketersediaan akses internet yang lebih baik akan membuka peluang baru untuk pengembangan pendidikan digital. Guru dapat menggunakan berbagai platform dan sumber daya online untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Dengan langkah ini, diharapkan Pulau Kabaena dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengatasi tantangan konektivitas digital di daerah terpencil, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan dan memajukan masyarakat lokal secara keseluruhan.(red)