Penulis : Zulkarnain
|
Editor : Zulkarnain

Metrosultra.id, Rumbia – Angka stunting di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, telah menunjukkan penurunan yang signifikan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana, Darwin, dari 17 Kabupaten/Kota di provinsi Sulawesi Tenggara, Wonua Bombana menjadi salah satu daerah yang mengalami penurunan yang berarti. Darwin menjelaskan bahwa angka stunting, yang sebelumnya mencapai 30,4%, telah menurun secara drastis menjadi hanya 30,4%.

Bombana merupakan kabupaten yang turun Stunting nomor urut dua setelah Muna barat turun 7,4% dan Bombana turun 4,9%,” ungkap Darwin.

Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi kronis selama masa pertumbuhan. Penurunan drastis angka stunting di Bombana merupakan hasil dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam hal gizi dan kesehatan. Program-program pencegahan stunting yang diimplementasikan oleh pemerintah setempat juga telah memberikan dampak positif yang signifikan.

Salah satu faktor utama dalam penurunan angka stunting di Bombana adalah upaya Pemkab Bombana yang terus mendorong peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan kesehatan anak.

“Melalui program-program penyuluhan dan edukasi yang intensif, masyarakat diberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya memberikan nutrisi yang cukup kepada anak-anak mereka sejak dini,” ujarnya usai melaksanakan upacara Hardiknas di halaman kantor Bupati setempat. Jum’at 3 Mei 2024.

Selain itu, program-program bantuan pemerintah dalam bentuk subsidi gizi dan pelayanan kesehatan gratis juga turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Dengan adanya akses yang lebih mudah terhadap sumber-sumber nutrisi dan layanan kesehatan, masyarakat dapat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka.

Meskipun demikian, Darwin menekankan pentingnya untuk terus mengawasi dan meningkatkan upaya pencegahan stunting di Bombana. Meskipun angka stunting telah menurun secara signifikan, tantangan dalam memastikan anak-anak tumbuh dengan optimal masih tetap ada, dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait tetap diperlukan untuk menjaga tren penurunan ini dan memastikan kesejahteraan anak-anak di masa depan.